seafoodmanagementconsultant

KONSULTAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERIKANAN

Manfaat Strategis Sertifikasi Keamanan Pangan

Pada saat ini, sudah menjadi tuntutan penting dan wajib bagi industri pangan untuk menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan. Regulasi pemerintah memastikan adanya suatu kewajiban penting agar perusahaan dapat memiliki dasar-dasar penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan. Beberapa perusahaan yang telah menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan juga melihat adanya kebutuhan untuk dapat menjalankan program sertifikasi keamanan pangan.

Banyak perusahaan melihat bahwa sertifikasi adalah hanya sebagai pelengkap dari tuntutan perusahaan bukanlah sebagai manfaat strategis yang penting bagi internal perusahaan.

Lalu apa saja manfaat strategis dari sertifikasi manajemen keamanan pangan bagi perusahaan?

(1) Memberikan investasi strategis bagi sistem perusahaan

Perusahaan sebaiknya tidak melihat berapa nilai investasi yang dikeluarkan, namun perusahaan sebaiknya melihat seberapa besar kelolosan dari kerugian sistematis muncul dan memberikan pengaruh negatif pada perusahaan. Nilai yang seringkali disebut sebagai Quality Cost atau Food Security cost, memiliki nilai lebih terkait dengan bagaimana perusahaan dapat mencegah kelemahan yang muncul dari tidak adanya sistem.

(2) Mengembangkan fungsi SDM

Sistem membuat operasional perusahaan menjadi terencana, terukur dan dapat terevaluasi dengan baik.  Peranan sertifikasi dapat menjadi tantangan bagi perusahaan dan sumber daya manusia untuk lebih optimal menjalankan konsep strategis dalam perusahaan.  Pengembangan kompetensi dan program pelatihan menjadi bagian penting agar SDM dalam perusahaan lebih dapat teroptimalkan.

(3) Pengembangan Budaya Kerja

Sistem Manajemen keamanan Pangan menuntut adanya konsistensi prilaku Sumber Daya Manusia, khususnya prilaku yang terkait dengan bagaimana Sistem Manajemen Keamanan Pangan tersebut dapat memaksa konsistensi dalam penerapan budaya kerja yang dipersyaratkan tersebut. Aspek strategis dari komitmen dan konsistensi budaya kerja tersebut menjadi bagian penting dalam investasi perusahaan.

Pastikan proses sertifikasi keamanan pangan perusahaan Anda, menjadi bagian penting untuk mengoptimalkan konsep strategis perusahaan Anda. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dan strategis dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Januari 24, 2015 Posted by | BRC, ISO 22000 | , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Menerapkan OPRP dalam Industri Pangan

Dalam sistem manajemen keamanan pangan, penerapan PRP (Pre Requisite Program) adalah penting dan menjadi dasar dari proses penyusunan HACCP.  PRP dalam industri pangan skala menengah dan kecil bukanlah suatu masalah yang mudah untuk dipecahkan, pertimbangan terkait dengan budget, nilai jual produk ataupun terhadap kapasitas sumber daya manusia merupakan hal penting yang harus dipecahkan.

Dalam kondisi dimana PRP tidak dapat terpenuhi, perusahaan harus dapat memastikan bahwa Sistem Persyaratan terkendali dan dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan tersebut. Untuk itulah perusahaan dapat menjalankan OPRP (Operational Pre Requisite Program) yang merupakan bagian penting dari bagaimana sistem tersebut dijalankan. Lalu apa yang dimaksud dengan OPRP.

1) OPRP adalah tindakan pengendali khusus yang didesain untuk memastikan bahwa sistem dapat terkendali. Sebagai contoh perusahaan yang tidak memiliki metal detector harus menjalankan fungsi pemeriksaan terkait dengan filter produk, serta adanya aspek resiko kontaminasi yang masuk ke dalam produk.

2) OPRP adalah tindakan untuk memastikan bahwa bahaya signifikan dapat terkendali dalam batasan yang dapat diterima

Memastikan adanya sistem pemeriksaan pisau yang digunakan untuk memastikan tidak adanya pisau yang hilang atau menjadi kontaminan di dalam produk.

Adalah hal yang sangat penting bagi pelaku praktisi keamanan pangan untuk juga memastikan OPRP terlaksana, namun pengendalian terkait OPRP itu sendiri memerlukan suatu sistem verifikasi yang ketat dan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Desember 6, 2014 Posted by | BRC, ISO 22000, Manual HACCP, Pengolahan Produk | , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Peranan Konsultan dalam Mengembangkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan

Dalam melakukan proses penyusunan Sistem Manajemen Keamanan Pangan, perusahaan mengembangkan sistem yang paling efektif dan tepat sesuai dengan kebutuhannya.  Beberapa perusahaan dapat mengembangkan sendiri sistem Keamanan Pangan yang ada dalam perusahaan, namun tidak sedikit juga perusahaan mengembangkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan. Lalu apa manfaat menggunakan konsultan untuk mengembangkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan di dalam perusahaan?

Fungsi pertama, mengembangkan kompetensi sumber daya manusia

Dengan menggunakan konsultan yang berpengalaman, dimana kompetensi sumber daya manusia tersebut harus memastikan bahwa aspek pengalaman dan keahlian konsultan dapat diinformasikan kepada organisasi tersebut.

Fungsi kedua, pendampingan implementasi sistem

Selain mengembangkan kompetensi keahlian, konsultan juga dapat berperan untuk mengembangan sistem di dalam perusahaan.  Memberikan motivasi dan stimulus yang diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja tim dalam menjalankan Sistem Manajemen Keamanan Pangan.  Bagaimana pun juga, sistem adalah milik organisasi bukan hanya milik satu orang/ sekelompok orang dalam organisasi.

Fungsi ketiga, melakukan proses validasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan

Peranan konsultan sebagai bentuk salah satu referensi eksternal dapat dipergunakan untuk menjalankan proses validasi terhadap sistem manajemen keamanan pangan dalam perusahaan.  Peranan ini tidak mutlak namun dapat dipergunakan sebagai alternatif.

Bagaimana pengembangan Sistem Manajemen Keamanan Pangan di perusahaan Anda? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk pengembangan Sistem Manajemen Keamanan Pangan di perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Juni 30, 2014 Posted by | BRC, ISO 22000, Manual GMP, Manual HACCP, Training | , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Pentingnya Proses Penanganan Limbah dalam Industri Pangan

Dalam penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan, industri diharapkan tidak hanya mempertimbangkan tahapan kerja operasional produksi saja.  Adanya tuntutan yang kuat terkait dengan proses penanganan limbah juga menjadi bagian yang kuat dalam Sistem Manajemen Keamanan Pangan dan terutama adalah oleh Peraturan Pemerintah.

Hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam proses penanganan limbah industri.

(a) Sistem Pemisahan Limbah

Harus dapat dipastikan bahwa penanganan limbah terpisah untuk mempermudah penanganan limbah pada tempat pembuangan limbah akhir.  Perusahaan dapat menetapkan SOP khusus yang terkait dengan proses penangan limbah.

(b) Sistem Penanganan Limbah Cair

Salah satu resiko terbesar pada industri pangan/ perikanan adalah status dari penanganan limbah yang dimaksud.  Seperti bagaimana waste water treatment dijalankan.  Memastikan bahwa mekanisme dari penanganan limbah tersebut secara tepat dapat menghasilkan limbah yang dapat sesuai dengan baku mutu lingkungan.

(c) Sistem recycle limbah

Perusahaan harus dapat memastikan adanya sistem recycle limbah yang tepat dapat memberikan dampak positif terhadap limbah.  Dimana limbah itu sendiri dapat dioptimalkan menjadi suatu produk yang layak untuk dijual atau ditingkatkan manfaatnya.

Bagaimana proses penanganan limbah di perusahaan Anda. Satu hal yang amat sangat perlu diperhatikan adalah bagaimana limbah tersebut tidak menyebabkan adanya kontaminasi silang.  Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat terkait dengan proses penanganan limbah di perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

Juni 24, 2014 Posted by | BRC, ISO 22000, Manual GMP, Manual HACCP, Pengolahan Produk | , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Memilih Peralatan Produksi yang Tepat dalam Sistem Manajemen Keamanan Pangan

Penerapan GMP (Good Manufacturing Practice) bagi industri Pangan/ Perikanan adalah menjadi suatu persyaratan yang mendasar.  Dalam penerapan HACCP, aplikasi dari sistem GMP yang efektif dapat meminimalkan timbulnya kontaminasi silang terhadap produk.

Salah satu hal yang menjadi bagian penting dalam penerapan GMP adalah proses penggunaan dan pengendalian terhadap peralatan kerja yang digunakan pada area proses produksi.  Terdapat 5 catatan yang harus menjadi pertimbangan suatu industri berkaitan dengan proses penggunaan peralatan kerja yang dimaksudkan tersebut.

(1) Jenis dan Material Peralatan

Ada baiknya peralatan kerja yang digunakan untuk proses produksi tersebut adalah berasal dari kualitas material yang baik, tidak mudah rusak dan memberikan dampak kontaminasi silang terhadap proses produksi.  Namun apabila peralatan dengan kualitas yang dimaksud sulit ditemukan, industri dapat menggunakan peralatan yang ada dengan meminimalkan resiko dengan menggunakan checklist.  Namun yang perlu diperhatikan bahwa ini adalah alternatif terakhir.

(2) Pemeriksaan Kondisi Alat

Industri harus menciptakan sistem yang tepat dan sesuai untuk memastikan bahwa kondisi peralatan yang digunakan adalah masih layak untuk digunakan.  Proses pemeriksaan secara berkala harus dijalankan, dan apabila ditemukan peralatan dalam kondisi tidak memenuhi standar persyaratan maka peralatan yang dimaksudkan tersebut dapat diganti atau diperbaiki.

(3) Identifikasi Peralatan

Bagaimana kondisi peralatan harus dialokasikan sesuai dengan kode penempatan, penempatan peralatan harus dibedakan antara lokasi dengan status high risk dan low risk.  Dalam kondisi lain, pemisahan peralatan juga harus dipastikan terpisah apabila ada status allergent pada produk.

(4) Program Kebersihan

Peralatan kerja harus dipastikan terjadwal dalam sistem pengendalian program kebersihan.  Adanya jadwal dan schedule yang dapat diaplikasikan untuk program kebersihan tersebut diverifikasi dan dipastikan terjamin dalam pengawasan metode pembersihannya.

(5) Keamanan dari Resiko Toksin

Untuk peralatan kerja yang kontak langsung dengan produk pangan, sangat dipersyaratkan untuk meminimalkan resiko adanya toksin yang dapat mempengaruhi produk.  Adanya jaminan food grade menjadi pertimbangan utama bagi suatu industri dalam menggunakan peralatan yang kontak langsung dengan produk pangan.

Desain Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang tepat dan efektif dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan organisasi dan kualitas produk.  Lakukan proses pencarian referensi eksternal terkait dengan pengembangan Sistem Manajemen Keamanan Pangan tersebut. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Juni 24, 2014 Posted by | BRC, ISO 22000, Manual GMP, Manual HACCP, Uncategorized | , , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Memilih Sistem Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan

Bagi industri pangan/ perikanan, pada saat ini banyak alternatif sertifikasi manajemen keamanan yang dapat dipergunakan.  Dimana hal ini dapat menjadi opsi pilihan yang menarik dan memberikan nilai jual terhadap industri pangan/ perikanan.  Lalu sistem manajemen sertifikasi mana yang akan dipilih oleh perusahaan?

(1) HACCP

Sertifikasi HACCP adalah sertifikasi dasar yang menjadi bagian penting pada industri pangan/ perikanan.  Dalam industri perikanan, sertifikasi HACCP adalah menjadi kewajiban dan juga didukung oleh Kementerian Perikanan. Dengan sertifikasi ini, perusahaan sudah mendapatkan jaminan bahwa sistem manajemen operasional dari perusahaan telah terjamin keamanannya.

(2) ISO 22000

ISO 22000 adalah sertifikasi yang berbasikan pengendalian terhadap keamanan pangan yang menyeluruh pada seluruh komponen dalam perusahaan. Jenis sertifikasi ini dapat memberikan jaminan lebih pada perusahaan, dimana pelanggan melihat adanya keseriusan secara total pada perusahaan dalam menetapkan standar sistem manajemen.  Apabila perusahaan sudah menjalankan Standar ISO 22000 maka sudah tidak diperlukan lagi memiliki sertifikasi HACCP, karena di dalam sistem ISO 22000 sudah termuat sistem HACCP.

(3) Sertifikasi GFSI

Selai ISO 22000, Global Food Safety Institue merekomendasikan sertifikasi FSSC, BRC dan IFS sebagai sertifikasi yang dipersyaratkan oleh beberapa perusahaan pangan besar.  ISO 22000 tidak menjadi prasyarat utama yang dipertimbangkan, hal ini lebih disebabkan karena Sistem Manajemen ISO 22000 tidak mengendalikan secara teknis pelaksanaan sistem manajemen keamanan pangan.  Faktor teknis yang terkait adalah kondisi infrastruktur, lay out, kompetensi sumber daya manusia serta persyaratan teknis lainnya.

Perusahaan sebaiknya melakukan proses pemilihan sertifikasi berdasarkan pada kebutuhan dan kepentingan dari pelanggan dan sasaran pasar yang akan dituju. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam pengembangan Sistem Manajemen Keamanan Pangan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

 

Juni 22, 2014 Posted by | BRC, ISO 22000 | , , , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Menyusun Struktur Organisasi Pada Industri Perikanan

Dalam industri perikanan, penetapan fungsi dan wewenang adalah hal yang sangat penting dan krusial untuk dapat menjamin kualitas dan keamanan produk terjamin sesuai dengan standar persyaratan.  Tingkat kepentingan tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor kondisi bahan baku yang memiliki karakteristik persihable (mudah rusak), dimana kondisi ini dapat menyebabkan material mudah untuk tidak terjaga kualitasnya apabila dikelola dengan cara tidak tepat.

Pengaruh kondisi ketersediaan bahan baku, juga sangat mempengaruhi aplikasi penerapan manajemen sumber daya manusia.  Dimana apabila tata kelola yang dilakukan tidak sesuai dengan standar persyaratan maka bahan baku yang memiliki nilai kualitas tinggi justru akan mengalami penurunan nilai setelah dilakukan pemrosesan.

Tantangan terbesar adalah bagaiama industri perikanan melengkapi sumber daya manusia yang dimiliki dengan kompetensi dan sistem pengawasan yang tepat.  Lalu apa yang harus dilakukan oleh industri perikanan?

Pastikan bahwa dalam proses pendesainan struktur organisasi, perusahaan harus dapat memastikan adanya fungsi peranan sebagai berikut:

(a) Supervisor / Leader Produksi

Peranan dari supervisor produksi adalah penting terkait dengan peranannya dalam melakukan proses pengawasan dan pengendalian terhadap proses produksi.  Mengingat tingkat kritikal dari tahapan proses produksi tersebut dijalankan, maka peranan ini sangat penting untuk menjaga kualitas dari produksi yang ditetapkan tersebut.

(b) Tim Sanitasi

Persyaratan terhadap kebutuhan menjaga adanya persyaratan dasar operasional, yaitu sanitasi, sangat membutuhkan adanya proses pengelolaan manajemen untuk proses sanitasi yang kuat dan konsisten untuk dapat memastikan bahwa proses operasional sanitasi dijalankan sesuai dengan standar persyaratan.

(c) Quality Control

Aplikasi dan penerapan dari peranan QC harus dapat memastikan bahwa kualitas dari produk terjaga mulai dari penanganan bahan baku, proses produksi maupun proses pengemasan.  Hal ini adalah menjadi bagian penting untuk dapat memastikan bahwa standar kualitas telah sesuai. Fungsi QC juga dapat dikembangkan tidak hanya untuk menjaga kualitas namun juga berperan dalam memastikan Sistem Manajemen Keamanan Pangan diproses sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan.

Adalah menjadi bagian penting dari perusahaan untuk dapat memastikan komitmen terhadap kualitas dan keamanan pangan terjaga dalam sistem industri perikanan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal tepat untuk memastikan kesesuaian dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang ada. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

 

Juni 15, 2014 Posted by | BRC, ISO 22000, Uncategorized | , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Strategi Industri Perikanan dalam Menembus Pasar Ekspor

Bagi industri perikanan, kemampuan untuk menembus pasar ekspor adalah hal penting untuk dapat menembus pasar internasional.  Untuk dapat memastikan proses ini, perusahaan harus mengembangkan perbaikan terhadap Sistem Manajemen Operasional Perusahaan terutama kualitas dan keamanan pangan, adalah syarat mutlak agar pasar internasional dapat ditembus secara tepat dan efektif.

Lalu bagaimana strategi industri perikanan agar dapat menembus pasar internasional.  Pastikan industri Anda mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Mampu mengidentifikasi kebutuhan pasar

Tidak hanya dalam menembus pasar ekspor, untuk menembus pasar lokal pun perusahaan harus dapat memastikan bahwa pasar ekspor bagaimana kebutuhan pasar dapat dipenuhi. Perusahaan harus dapat mengimplementasikan program inovasi dalam pengembangan produk, serta mampu untuk mengembangkan formulasi-formulasi yang kompetitif.

(2) Mampu mempertahankan kualitas produk

Bagaimana menjalankan konsistensi kualitas produk?  Perusahaan harus mampu menjalankan Sistem Manajemen Mutu dan perbaikan kompetensi sumber daya manusia (sdm) agar kualitas produk dapat terjaga sesuai dengan kebutuhan dari persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.  Perusahaan mampu mengadopsi kebutuhan teknis pelanggan dalam kualitas, termasuk dengan negara tujuan yang akan menjadi strategi ekspor.

(3) Mampu dalam menjalankan Sistem Manajemen Keamanan Pangan

Melakukan proses implementasi yang terkait dengan penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan, dimana sistem dapat dijalankan secara strategis untuk dapat memastikan bahwa persyaratan peraturan dan regulasi yang keamanan pangan.  Kebutuhan akan sertifikasi keamanan pangan dapat memberikan nilai strategis dan penting bagi perusahaan untuk dapat memiliki nilai kompetitif dari Sistem Manajemen keamanan Pangan.

Apakah perusahaan Anda sudah siap untuk menjalankan ekspor?  Lakukan proses evaluasi terhadap referensi eksternal yang tepat untuk mengembangkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

Juni 9, 2014 Posted by | BRC, ISO 22000, Pengolahan Produk, Training | , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Memahami Peranan Ketua Tim HACCP dalam Industri Perikanan

Perusahaan Anda, pada saat ini sedang melakukan proses set up sistem manajemen keamanan pangan.  Dalam menetapkan sistem manajemen keamanan pangan, sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki pemahaman mengenai fungsi dari tim keamanan pangan.  Bagaimana pun juga suatu sistem yang baik menuntut adanya fungsi leadership yang kuat untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen Keamanan Pangan dijalankan sesuai dengan strategi yang tepat dan efektif.

Lalu apa saja peranan dari ketua tim keamanan pangan itu sendiri.

(1) Melakukan proses pemastian kesesuaian sistem

Sistem Manajemen Keamanan Pangan (HACCP) itu sendiri harus dipastikan sesuai dengan persyaratan dan standar yang telah ditetapkan.  Sehingga menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki ketua tim yang mumpuni yang dapat mengembangkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan itu sendiri.  Perusahaan harus melihat bahwa ketua tim keamanan pangan adalah bagian kritikal dan menjadi fungsi strategis dari sistem.  Sehingga kemampuan dalam memahami hal-hal teknis yang terkait dengan Sistem Manajemen Keamanan Pangan adalah penting.

(2) Melakukan proses pelatihan dan sosialisasi

Sistem yang baik di atas kertas, bukanlah memegang peranan penting apabila proses aplikasi tidak dapat dijalankan.  Proses-proses yang menjadi pendekatan sistem kepada pemahaman karyawan adalah hal yang utama dan strategis.  Karyawan haruslah diberikan pemahaman yang kuat untuk meningkatkan kesadarannya dalam menjalankan sistem. Tanpa kesadaran yang kuat, sistem akhirnya tidak dapat berjalan secara evektif.

(3) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Sistem

Adalah menjadi hal yang menarik, bahwa Sistem harus melalui proses untuk dapat dijadikan suatu nilai strategis untuk dipahami dan dinilai.  Beberapa ukuran harus ditetapkan dan dievaluasi secara terus menerus baik itu sifatnya kuantitatif maupun kualitatif.  Tentunya akan menjadi suatu nilai penting bagi ketua tim keamanan pangan untuk melakukan proses penyusunan laporan terhadap kinerja keamanan pangan.

(4) Menjalankan Program keamanan pangan

Terdapat program-program kerja penting yang harus dijalankan oleh ketua tim keamanan pangan, seperti PRP, internal audit, konsultasi dan komunikasi dengan pihak eksternal terkait lainnya.  Program yang termasuk dalam bagian verifikasi dan validasi haruslah dijalankan untuk memastikan Sistem Manajemen Keamanan Pangan telah dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan.

Lakukan proses penetapan set up terhadap Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang tepat dan efektif.  Referensi eksternal yang tepat dapat membantu perusahaan Anda dalam mencapai Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

Juni 9, 2014 Posted by | BRC, ISO 22000, Manual HACCP, Training | , , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Strategi dalam Memilih Badan Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan

Apakah perusahaan Anda pada saat ini akan menjalankan Sistem Manajemen Keamanan Pangan? Lalu ketika perusahaan Anda bingung akan memilih badan sertifikasi, point apa yang harus Anda lakukan dalam memilih? Mengingat saat ini banyak sekali alternatif badan sertifikasi yang dapat digunakan.

Sebagai bahan pertimbangan, ada baiknya perusahaan memperhatikan beberapa faktor yang penting sebelum memilih badan sertifikasi:

(1) Pertimbangan Konsumen

Sebelum memilih badan sertifikasi ada baiknya perusahaan memperhatikan konsumen yang akan menjadi sasaran tujuan atau yang dimiliki oleh perusahaan saat ini.  Tidak dapat dipungkiri proses pemilihan badan sertifikasi akan mempengaruhi brand dari perusahaan.  Apabila badan sertifikasi yang dipilih adalah badan sertifikasi internasional, maka secara umum perusahaan dapat diterima oleh konsumen.  Karena bagaimana pun juga tujuan sertifikasi salah satunya adalah membangun kepercayaan dari konsumen.

 

(2) Pertimbangan Kualitas

Kualitas dari badan sertifikasi lebih dapat ditentukan dari auditor yang digunakan. Pastikan badan sertifikasi menyediakan auditor yang sangat kompeten dan memiliki pengalaman yang cukup dalam ruang lingkup audit yang akan dijalani.  Banyak manfaat dan perbaikan akan didapatkan apabila perusahaan menjalankan audit dengan tenaga ahli yang mumpuni.

 

(3) Pertimbangan Harga

Penting dan sangat perlu untuk dievaluasi.  Bagaimana perhitungan harga dilakukan dan apabila memungkinkan bandingkan dengan badan sertifikasi lainnya.  Bukan nilai rupiahnya yang harus menjadi pertimbangan, namun nilai jual yang sangat penting dan ruang lingkup sertifikasinya.

Lakukan proses pencarian badan sertifikasi yang tepat untuk dapat memberikan kontribusi terhadap bisnis perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

Juni 1, 2014 Posted by | BRC, ISO 22000, Uncategorized | , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar