seafoodmanagementconsultant

KONSULTAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERIKANAN

Mengefektifkan Fungsi QC dalam Industri Perikanan

Dalam industri pangan/ perikanan, adalah sangat krusial agar perusahaan memiliki QC sebagai fungsi evaluasi kualitas.  Posisi penempatan QC agar lebih maksimal harus dijalankan sesuai dengan fungsinya yaitu melakukan pemeriksaan kualitas dengan cara sampling dengan metode yang tepat dan memastikan bahwa proses pemeriksaan efektif dijalankan.  Adalah salah melihat bahwa kualitas adalah output yang dihasilkan oleh QC, kualitas adalah hasil efektif yang juga dijalankan oleh pihak produksi.

 

Pada perkembangannya, industri pangan/ perikanan yang telah menjalankan program Sistem Manajemen Keamanan Pangan, maka aplikasi dari penerapan fungsi QC dapat dimaksimalkan tidak hanya untuk kebutuhan inspeksi saja.  Penerapan dapat dijalankan dengan mengoptimalkan fungsi:

 

(a) Verifikasi Titik Kendali Bahaya

Ada baiknya dalam setiap tahapan proses yang merupakan titik CCP / kendali kritis bahaya, maka QC Inspector menjalankan proses verifikasi terhadap pemantauan dari hasil pemeriksaan periodik.  Proses verifikasi ini dijalankan agar dijalankan dua sisi pemeriksaan selain oleh pihak produksi agar tahapan proses ini dapat terjaga secara optimal.

 

(b) Verifikasi PRP

Dalam proses penerapan sistem operasional PRP yaitu sanitasi dan GMP, perlu adanya pemastian bahwa pengendalian operasional dan administrasi dijalankan sesuai dengan SOP.  Setelah dipastikan telah dijalankan sesuai dengan SOP maka QC yang bersangkutan dapat melakukan proses uji validasi untuk memastikan bahwa sistem tersebut seduai dengan standar persyaratan.

 

(c) Trainer penerapan HACCP/ Sistem Keamanan Pangan

Fungsi QC dapat dioptimalkan sebagai tenaga pelatih untuk memastikan adanya konsistensi proses dan kedisiplinan dalam menjalankan Sistem Manajemen keamanan Pangan.  Hal yang sangat perlu diingat adalah memastikan bahwa penerapan pelatihan tidak hanya pelatihan ruangan saja, tetapi juga di dalamnya adalah pelatihan yang langsung dijalankan di lapangan.

 

(d) Assessor dari Implementasi Sistem

QC dapat difokuskan untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen Keamanan Pangan dijalankan dengan melakukan proses penilaian realisasi efektifitas aktual dengan sistem.  Inspector QC dapat difasilitasi dengan checklist untuk dapat memastikan bahwa program pengembangan QC telah dijalankan sesuai dengan standar.

 

Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dan efektif untuk dapat memastikan bahwa Sistem manajemen Keamanan pangan dalam perusahaan Anda telah efektif dijalankan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mei 24, 2014 Posted by | BRC, ISO 22000, Manual GMP, Manual HACCP, Training | , , , , , | Tinggalkan komentar

Mengoptimalkan Fungsi Internal Audit dalam Implementasi ISO 22000

Dalam proses implementasi ISO 22000, internal audit dilakukan bukan hanya sebagai prasayarat dari pelaksanaan ISO saja, namun hal yang terpenting adalah internal audit dilakukan untuk melakukan proses validasi terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen Keamanan Pangan.

Agar pelaksanaannya menjadi efektif, perusahaan yang bergerak dalam industri pangan harus memastikan bahwa pelaksanaan dari program internal audit tersebut dijalankan sesuai dengan standar persyaratan. Lalu langkah apa yang harus dilakukan oleh industri pangan agar program internal audit efektif?

Langkah pertama, membentuk tim internal audit yang kompeten. Adalah hal yang sangat penting dalam industri pangan untuk memastikan bahwa auditor yang dimiliki adalah auditor yang kompeten. Pembentukan tim internal audit dapat dilakukan dengan melalui program-program pelatihan yang efektif dan terpadu untuk meningkatkan kemampuan auditor untuk menjalankan proses audit.

Langkah kedua, membentuk checklist audit yang efektif. Secara prinsip kegiatan internal audit harus dilakukan lebih teliti dan detail bila dibandingkan dengan audit eksternal. Meskipun prinsip teknik sampling masih dilakukan, kegiatan audit internal adalah suatu proses implementasi untuk mengukur apakah sistem yang ada sudah dapat menjamin standar keamanan pangan yang tepat. Perusahaan dapat juga mengadopsi checklist-checklist audit BRC, IFS ataupun checklist dari pelanggan yang mana memberikan peningkatan terhadap status sistem yang kita jalankan.

Langkah ketiga, melakukan analisis data terhadap hasil audit. Perusahaan dapat melakukan proses penyusunan analisis data berdasarkan hasil temuan baik yang bersifat major, minor dan observasi. Analisis data ini dapat menggunakan diagram Pareto ataupun dengan menggunakan jenis diagram lainnya untuk kemudian dilakukan proses identifikasi terhadap area kerja yang akan dilakukan proses perbaikan terlebih dulu.

Adalah sangat penting bagi perusahaan menjalankan fungsi internal audit, karena melalui fungsi ini, perusahaan dapat meningkatkan kinerja sistem dalam perusahaan. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam proses penerapan sistem dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mei 17, 2014 Posted by | BRC, ISO 22000, Training | , , , , , , , | Tinggalkan komentar