seafoodmanagementconsultant

KONSULTAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERIKANAN

Program Pelatihan HACCP di Industri Perikanan

Sedikit berbeda dibandingkan dalam industri pangan lainnya, penerapan HACCP dalam industri perikanan diminta untuk mengikuti pakem yang secara umum ditetapkan dalam proses pengolahan perikanan yang tepat. Untuk lebih mengoptimalkan penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan, program pelatihan yang tepat dapat dipergunakan untuk memastikan penerapan keamanan pangan dijalankan dengan tepat dan efektif.

Berikut adalah pelatihan 1 (satu) hari yang dapat dipergunakan sebagai panduan dalam Industri Pengolahan Perikanan.

(1) Pengenalan Pre Requisite Program

Dalam materi ini, partisipan akan mendalami prakterk aplikasi yang dibutuhkan sebagai dasar penerapan GMP dan SSOP dalam industri perikanan yang bermanfaat untuk meminimalkan bahaya keamanan pangan.

(2) Pengenalan Bahaya Keamanan Pangan

Mengidentifikasi seluruh bahaya keamanan pangan yang ada dalam industri perikanan. Bahaya keamanan pangan tersebut termasuk di dalamnya adalah bahaya fisik, kimia, serta biologi. Melakukan proses identifikasi status signifikansi dari bahaya yang ada untuk memastikan kesesuaiannya.

(3) Penetapan Critical Control Point

Melakukan pelatihan atas penggunaan pohon keputusan CCP untuk memastikan status kritis atau tidaknya tahapan proses.

(4) Pengelolaan Control Measure

Menjalankan tindakan pengendalian untuk dapat meminimalkan bahaya yang ada. Termasuk untuk melakukan tindakan yang tepat terkait dengan proses pengolahan dan pengendalian yang dijalankan dalam industri perikanan.

Dengan meningkatkan kompetensi dari pengolah industri perikanan, diharapkan maka pengembangan Sistem Manajemen Keamanan Pangan dalam perusahaan bisa berlangsung dengan baik dan tepat. Lakukan pencarian referensi eksternal yang tepat terkait dengan pengelolaan keamanan pangan dalam perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

September 29, 2018 Posted by | BRC, ISO 22000, konsultan bap, konsultan perikanan, Manual GMP, Manual HACCP, Uncategorized | , , , , | Tinggalkan komentar

Bagaimana Melakukan Penilaian Bahaya Secara Tepat dan Efektif

Dalam industri pangan khususnya perikanan, penyusunan atas penilaian bahaya dalam menyusun HACCP adalah kritikal dan menjadi bagian penting yang tidak bisa dilepaskan dalam mendesain sistem. Untuk lebih mengefektifkan sistem yang dimiliki, perusahaan diminta untuk memastikan bagaimana identifikasi bahaya dapat dikelola.

(1) Melakukan Riset dan Validasi atas Bahaya

Sebelumnya, ada baiknya perusahaan melakukan evaluasi atas referensi terkait dengan bahaya yang muncul. Referensi dapat diambil melalui jurnal atau pengalaman-pengalaman yang ada dalam industri pangan. Melakukan proses validasi terhadap proses yang saat ini dijalankan perusahaan  untuk memastikan terkait dengan analisis bahaya.

(2) Melakukan Identifikasi Resiko

Melakukan proses analisis dampak atas bahaya serta penetapan kriteria terkait dengan proses yang memiliki dampak.  Melakukan identifikasi atas resiko tersebut.  Untuk kemudian melakukan mitigasi yang tepat terkait dengan resiko yang muncul tersebut.

(3) Penetapan Tingkat Signifikansi Atas Resiko

Melakukan proses penetapan formulai untuk melakukan pengukuran terkait dengan resiko yang muncul. Memastikan kembali bagaimana signifikansi tersebut dapat dikelola sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan resiko yang muncul.  Penetapan atas konsep signfikansi sebaiknya dijalankan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

Lakukan proses penetapan dan pengendalian yang tepat untuk memastikan proses pengendalian bahaya dilakukan dengan tepat dan efektif. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Juni 3, 2018 Posted by | konsultan bap, konsultan industri perikanan, konsultan perikanan, Uncategorized | , , , , | Tinggalkan komentar

Pengendalian GMP dalam Industri Perikanan

Dalam industri pangan/ perikanan, penerapan PRP adalah suatu persyaratan mutlak atas bagaimana proses penanganan serta pengolahan produk dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan. Lalu bagaimana cara yang paling tepat untuk melakukan pengendalian GMP dalam industri perikanan?

(1) Mengenali Resiko Keamanan Pangan

Desain atas GMP dijalankan dengan mempertimbangkan seberapa besar resiko yang terdapat pada setiap area. Sangat penting untuk melakukan proses evaluasi area dengan tepat.  Area dengan resiko yang tinggi akan memiliki proses pengendalian yang lebih ketat dibandingkan dengan area yang memiliki resiko rendah. Proses ini dapat dijalankan untuk dapat meminimalkan budget yang disediakan oleh perusahaan untuk menyusun sistem GMP yang tepat dan efektif.

(2) Sistem pengelolaan GMP

Ada baiknya setiap sistem GMP yang dipilih perusahaan harus dapat mempertimbangkan efek jangka panjang yang dipersyaratkan.  Proses pengelolaan harus dapat dipastikan disesuaikan dengan sumber daya yang dipersyaratkan dalam sistem GMP yang dimaksud.  Pengelolaan harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan untuk menjaga konsistensi.  Proses improvement diperlukan untuk memastikan bagaimana implementasi dijalankan. Sanitasi adalah salah satu program yang dijalankan untuk memastikan bahwa

(3) Program Verifikasi dan Validasi

Proses atas pengujian efektifitas atas sistem GMP harus dipastikan dijalankan sesuai dengan tepat dan efektif.  Proses verifikasi itu sendiri dilakukan untuk memastikan bahwa sistem GMP yang dijalankan dapat dengan tepat mendukung persyaratan keamanan pangan. Sedangkan prinsip validasi adalah kepada proses konfirmasi atas sistem GMP yang telah ditetapkan. Salah satu proses verifikasi yang dijalankan adalah dengan melalui proses audit GMP.

Bagaimana proses desain GMP di perusahaan Anda? Lakukan penetapan proses referensi yang tepat terkait dengan pelaksanaan GMP di perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com. 08129369926)

Desember 29, 2017 Posted by | BRC, ISO 22000, konsultan perikanan, Manual GMP, Manual HACCP, Training, Uncategorized | , , , | Tinggalkan komentar

Strategi Efisiensi yang Efektif dalam Industri Perikanan

Industri perikanan merupakan jenis industri yang memiliki tingkat resiko pengelolaan yang tinggi.  Ketidakkonsistenan atas bahan baku, serta karakter dari bahan baku yang perishable, serta proses yang didominasi dengan kegiatan manual.  Seluruh faktor tersebut menjadi bagian yang sulit untuk terkelola konsep efisiensinya.

Lalu bagaimana perusahaan mendesain efisiensi dalam perusahaannya? Berikut adalah tahapan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dalam sistem yang ada dalam perusahaan.

(1) Mengelola Konsep Manajemen Pemasok yang Tepat

Memastikan bahwa pasokan dari suplier terkendali dan secara konsisten berjalan.  Ketika berhubungan dengan alam, perusahaan mengalami banyak tantangan terkait bagaimana perusahaan mendesain sistem yang efektif untuk menjaga mutualisme antara pemasok dengan perusahaan.

(2) Mendesain Proses yang Efisien dan Berkualitas

Produk perikanan adalah produk pangan yang memiliki keunikan atas kualitas serta keragaman ukuran. Melihat dari kondisi bahan baku tersebut, adalah penting bagi perusahaan untuk dapat mengelola proses yang tepat, minim reject dan meningkatkan nilai optimalisasi produk. Bagaimana perusahaan harus dapat dipastikan terproses melalui konsep supervisory leadership yang kuat.  Produk perikanan harus dapat memastikan melalui proses pengarahan  yang tepat dan terstruktur.

(3) Pengembangan Produk Baru

Proses pengembangan produk menjadi solusi dan alternatif yang tepat untuk dapat secara terus menerus meminimalkan kerugian akibat resiko penyimpangan yang terkait dengan bahan baku dan proses.  Pengembangan produk baru harus secara total difokuskan kepada desain pengembangan yang inovatif dan memiliki harga jual yang tinggi.

Bagaimana perusahaan Anda menjalankan program yang tepat terkait dengan pengelolaan produk perikanan? Lakukan proses pencarian referensi eksternal untuk dapat memastikan pengembangan dari industri perikanan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

 

Agustus 22, 2017 Posted by | BRC, konsultan industri perikanan, konsultan perikanan, Pengolahan Produk, Training, Uncategorized | , , , , , , | Tinggalkan komentar

Pengendalian Pemasok Bahan Baku

Dalam industri perikanan, adalah penting bagi perusahaan untuk melakukan proses pengendalian terhadap pemasok adalah bagian penting dalam penerapan kualitas dan keamanan pangan.  Penerapan atas pengendalian pemasok bahan baku perikanan termasuk ke dalam klasifikasi high risk (resiko tinggi).

Berikut adalah program pengendalian pemasok yang dapat dijalankan oleh perusahaan/ industri perikanan.

(1) Program Audit Pemasok

Kegiatan audit pemasok dijalankan pada jenis pelanggan yang bersifat high risk.  Sebenarnya kegiatan audit pemasok ini dijalankan untuk dapat memaksimalkan fungsi pemeriksaan atas komitmen sistem dari pemasok.  Mengingat pada tingkat resiko yang dimiliki oleh pemasok tersebut, desain dari audit pemasok harus disusun secara tepat dan maksimal.

(2) Program Seleksi Supplier

Proses atas seleksi pemasok dijalankan untuk dapat memastikan bahwa supplier yang terpilih telah memenuhi standar minimal dari kualifikasi pemasok. Bagaimana konsep atas seleksi supplier diproses adalah bagian penting untuk menjadi bagian sistem pengendalian yang optimal. Perusahaan harus dapat memastikan bahwa konsep kualifikasi adalah benar menjadi persyaratan dari konsep seleksi supplier.

(3) Pelatihan dan Pembinaan

Konsep atas pelatihan dan pembinaan dijalankan oleh perusahaan untuk dapat mengoptimalkan strategi pengelolaan atas pemasok kecil ataupun pemasok tunggal. Dimana berdasarkan kebijakan perusahaan, menjadi bagian utama yang menjadi pendukung usaha.

Bagaimana perusahaan dapat menjalankan program pengelolaan pemasok yang tepat? Ada baiknya perusahaan menjalankan proses pengelolaan pemasok yang tepat untuk dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis serta faktor keamanan pangan dari perusahaan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Mei 24, 2017 Posted by | BRC, ISO 22000, konsultan bap, konsultan industri perikanan, Manual GMP, Manual HACCP, Uncategorized | , , , , , , | Tinggalkan komentar

Optimalisasi Fungsi QA (Quality Assurance) dalam Industri Perikanan

Dalam industri pangan, khususnya perikanan, pengembangan fungsi Quality Assurance adalah hal yang penting dan strategis. Bagaimana konsep strategis dalam QA dijalankan pada industri perikanan. Berikut beberapa fungsi unit kerja Quality Assurance yang dapat menjadi referensi bagi perusahaan.

(1) Desain Sistem

Quality Assurance bertanggung jawab untuk melakukan proses penyusunan Sistem Manajemen Mutu dan Manajemen Keamanan Pangan. Bagaimana menyusun dan menetapkan proses dalam organisasi untuk secara integratif menjalankan sistem dengan tepat.

(2) Pengendalian Implementasi

Quality Assurance mendesain dan menyusun program implementasi yang menjadi bagian penting dalam perusahaan. Program implementasi dapat dilakukan melalui pelatihan, internal audit, serta bagaimana program implementasi dijalankan untuk meningkatkan awareness dalam perusahaan.

(3) Evaluasi Sistem

Quality Assurance menjalankan analisis atas kecenderung dalam prilaku implementasi sistem.  Pengukuran trend dijalankan dalam bentuk teknik dan metode yang berfokus kepada pengukuran. Proses pengukuran  dapat dilakukan melalui analisis keluhan pelanggan, proses audit serta penanganan ketidaksesuaian produk.

Adalah penting bagi perusahaan perikanan dan pangan secara keseluruhan untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen Keamanan Pangan dapat terlaksana secara efektif. Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dan optimal untuk memastikan Sistem Manajemen Keamanan Pangan terlaksana secara tepat. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Januari 27, 2017 Posted by | BRC, ISO 22000, konsultan bap, konsultan fami-qs, konsultan industri perikanan, konsultan perikanan, Manual HACCP, Uncategorized | , , , , , , | Tinggalkan komentar

Pengendalian Kontaminasi Benda Asing dalam Produk Fisheries

Dalam aplikasi industri perikanan, terkadang banyak pelaku proses lebih terfokus dengan bagaimana menjalankan proses pengendalian bahaya biologi dan bahaya kimia dibandingkan dengan program pengendalian yang terkait dengan benda asing. Lalu bagaimana dengan proses yang tepat bagi perusahaan dalam menjalankan sistem yang dapat mengkontaminasi benda asing dalam produk.

(1) Pengendalian Bahan Baku

Kontaminasi benda asing dapat muncul pada bahan baku produk.  Mengingat bahan baku produk fisheries sangat banyak bersentuhan dengan alam, maka tidak lah mengherankan apabila produk bahan baku fisheries sangat rentan atas terdapatnya kontaminan benda asing.  Proses pengendalian atas kontaminasi benda asing dapat dilakukan mulai dari program pengendalian pemasok.

(2) Pengendalian Proses

Adalah penting bagi perusahaan untuk dapat menjalankan proses pengendalian dengan tepat. Aplikasi atas status penggunaan peralatan, serta screening atas produk menjadi langkah yang tepat untuk dapat memastikan bagaimana tahapan atas setiap proses dijalankan secara benar dan efektif.

Bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa proses atas pengendalian bahan baku dan proses dijalankan secara tepat dalam manajemen keamanan pangan? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat terkait dengan pelaksanaan program manajemen keamanan pangan dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmal.com, 08129369926, 081335632084)

Agustus 27, 2016 Posted by | konsultan industri perikanan, konsultan perikanan, Manual GMP, Manual HACCP, Pengolahan Produk, Training, Uncategorized | , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Bagaimana Mendesain Supply Chain Management dalam Industri Perikanan?

Adalah suatu hal penting bagi perusahaan perikanan untuk dapat mendesain sistem Supply Chain Management yang tepat.  Desain Supply Chain Management yang efektif harus diperhitungkan secara tepat dalam Industri Perikanan. Bagaimana program keamanan pangan turut menyeratai aspek jalur rantai pasokan tersebut.

(1) Strategi Hulu

Adalah penting dalam industri perikanan dalam menjaga keberlangsungan pasokan bahan baku ke dalam industri. Berbicara atas pasokan bahan baku dalam industri perikanan adalah investasi yang tidak sedikit.  Dalam memastikan keberlangsungan tersebut aspek relasi harus dipertahankan agar tidak terjadi keterbatasan atau ketidakkonsistenan pasokan.

Ada baiknya perusahaan mengembangkan program pembinaan sebagai bentuk investasi tambahan kepada pemasok. Pembinaan tidak hanya dalam proses teknik penangkapan ataupun pengolahan, namun juga ada baiknya dalam bentuk penyediaan koperasi untuk dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan dari pemasok.

(2) Strategi Logistic

Salah satu masalah yang seringkali ditemukan dalam industri perikanan adalah potensi turunnya kualitas dari proses pengiriman barang/ bahan baku. Perusahaan harus memastikan waktu dari pengiriman barang dapat terkoordinasi dengan kebutuhan pabrik. Bagaimana penetapan lokasi penyimpanan-penyimpanan sementara harus dibentuk untuk dapat memastikan bahwa pengelolaan bahan baku dapat sesuai dengan prasyarat industri perikanan.

(3) Strategi warehousing/ penyimpanan

Perusahaan harus dapat memastikan bahwa pola penyimpanan atas bahan baku dan barang jadi tidak menurunkan kualitas dan keamanan pangan. Program lay out untuk memastikan pemantauan dan FIFO harus dipastikan terkendali dengan tepat.  Perusahaan menjaga sistem administrasi secara akurat untuk memastikan bahwa proses penyimpanan barang dapat dijalankan secara efektif.

(4) Strategi Distribusi

Program distribusi harus dipastikan dijalankan dengan mengendalikan keefektifan jalur yang ada. Pastikan seluruh jalur efektif dan memberikan service level terbaik serta dipastikan tidak adanya waktu tunda yang dapat menyebabkan tersendatnya sistem pengiriman barang. Tersendatnya program pengiriman dapat menyebabkan potensi ketidaksesuaian kualitas maupun keamanan pangan produk.

Lakukan proses desain Supply Chain Management dalam perusahaan Anda secara efektif untuk dapat memastikan pertumbuhan bisnis Anda bergerak maju. Penggunaan referensi eksternal yang tepat, amat sangat membantu perusahaan dalam mencapai target yang diharapkan. (amarylliap@gmail.com, 08129369926/ 081335632084)

 

Agustus 14, 2016 Posted by | ISO 22000, konsultan industri perikanan, konsultan perikanan, Manual GMP, Manual HACCP, Pengolahan Produk, Training, Uncategorized | , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Pengelolaan Keamanan Pangan Pada Produk Cooked Perikanan

Dalam proses pengelolaan atas keamanan pangan, perusahaan harus memastikan bahwa kategori terkait dengan metode konsumsi menjadi pertimbangan penting terkait dengan analisis bahaya.

Bagaimana proses pengelolaan keamanan dilakukan untuk jenis produk kategori cooked.

(1) Penetapan Risk Area

Produk cooked memiliki tingkat resiko atas produk yang tinggi, berbeda dengan produk raw frozen. Dalam produk cooked produk telah mendapatkan aspek penanganan pemasakan yang memiliki potensi pemberian temperatur dan waktu untuk meningkatkan jumlah mikrobiologi setelah proses pemasakan.  Perusahaan harus memastikan adanya pemisahan area yang tepat untuk memastikan adanya pemisahan terkait dengan area resiko (high risk area) dan area dengan penanganan ketat (high care area).

(2)Pengendalian temperatur produk

Produk cooked frozen harus selalu dipastikan berada dalam kondisi rantai dingin.  Ada baiknya perusahaan menjalankan proses pengendalian yang ketat pada temperatur produk setelah pemasakan, untuk memastikan bahwa penurunan temperatur dilakukan secara cepat untuk menjaga kesesuaian dari tekstur produk yang dimaksud.

(3) Pengendalian PRP

Perusahaan harus dapat memastikan bahwa PRP dijalankan secara efektif. Memastikan no pathogen availability dalam area proses adalah penting. Menjalankan desain sanitasi dan program cleaning adalah bagian penting yang tidak dapat ditawar dalam mengendalikan keamanan pangan yang dimaksudkan tersebut.

Bagaimana perusahaan merancang desain keamanan pangan yang tepat dan efisien? Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat untuk dapat memastikan bahwa pengelolaan desain keamanan pangan dapat dijalankan dalam perusahaan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Agustus 13, 2016 Posted by | BRC, ISO 22000, konsultan industri perikanan, konsultan perikanan, Manual GMP, Manual HACCP, Pengolahan Produk, Uncategorized | , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar

Mendesain Control Measure yang Tepat pada Industri Perikanan Beku

Dalam industri pengolahan pangan khususnya perikanan beku, adalah hal yang penting bagi perusahaan untuk memastikan tersedianya control measure untuk memastikan bahwa resiko keamanan pangan dihilangkan ataupun diminimalkan.

Lalu bagaimana program desain control measure ditetapan pada industri perikanan beku?

(1) Penerapan General Control Measure

Penetapan general control measure adalah menjalankan pola control measure umum dalam proses pelaksanaan keamanan pangan. Salah satu contoh General Control Measure adalah prinsip pelaksanaan PRP seperti, pest control, sanitasi dan cleaning. Penerapan general control measure dalam industri perikanan beku wajib dijalankan dalam frekuensi yang tepat dan metode yang akurat.  Ada baiknya proses validasi dikembangkan untuk memastikan bahwa standar yang dijalankan telah sesuai.

(2) Penerapan Specific Control Measure

Penerapan atas specific control measure dapat dijalankan dengan memastikan bahwa program pelatihan serta pelaksanaan evaluasi yang tepat dapat meminimalkan resiko. Specific control measure dalam bentuk pengembangan sistem traceability yang tepat dalam pengadaan barang beserta seleksi dan evaluasi yang dijalankan adalah salah satu bentuk cara yang efektif dalam meminimalkan resiko yang ada.

Sudahkan Anda menyusun control measure dalam tahapan proses Anda? Lakukan proses pencarian referensi ekstrnal yang tepat untuk mengembangkan sistem operasional industri perikanan Anda. (amarylliap@gmail.com, 08129369926)

Agustus 1, 2016 Posted by | BRC, ISO 22000, konsultan bap, konsultan industri perikanan, konsultan perikanan, Manual GMP, Manual HACCP, Pengolahan Produk, Uncategorized | , , , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar